TPQ Nurul Ummah bersama Ustadz/ah baru

Nurul Ummah, Ahad (16/1) TPQ Nurul Ummah mengadakan seleksi calon ustadz/ah yang berlokasi di Masjid Al Faruq lantai 2 untuk mendapatkan tujuh orang terpilih menjadi ustadz/ah TPQ. Seleksi yang telah rampung ini terbagi dua tahap, yakni tahap tes tertulis dan tahap tes Baca Al Quran. Adapun jumlah peserta seleksi pada tahap tertulis sebanyak 34 peserta yang terdiri atas sebelas santri putra dan 23 santri putri. Sedangkan pada tahap Baca Al Quran peserta yang diberi hak ikut seleksi sebanyak 25 peserta terdiri atas empat belas santri putri dan sebelas santri putra.

Tes tertulis yang telah menyisihkan beberapa peserta itu bertujuan untuk mengetahui kepribadian dan motivasi peserta ikut mendaftar menjadi calon ustadz/ah TPQ. Selain itu tahap ini juga untuk mengetahui berapa banyak waktu luang yang bisa diberikan untuk ikut berjuang di TPQ NU. Tahap ini penting untuk mencegah adanya ustadz/ah yang tidak bisa aktif dalam mengajar santri TPQ.

“Motivasi saya ikut dalam TPQ Nurul Ummah antara lain untuk mengamalkan ilmu yang dulu pernah saya timba, menyampaikan ilmu yang kita punya, dan yang paing utama mencari ridla Allah SWT.”,tanggapan ust. Imdad, salah satu ustadz baru di TPQ NU, ketika ditanya mengenai motivasi ia masuk ke lingkungan TPQ NU.

Adapun tujuan Tes Baca Al Quran yang dilakasanakan setelah tes tertulis untuk mengetahui kemampuan dan pengetahuan dalam baca Al Quran. Pada tahap ini langsung ditangani oleh Kepala TPQ NU, Bapak Awik Mubarok. Dalam tahap inilah nama tiga orang ustadz dan empat orang ustadzah ditetapkan untuk bisa ikut berjuang di TPQ NU. Pada hari Jumat para ustadz/ah baru pun langsung diterjunkan ke kelas-kelas yang telah ditentukan.

Lembaga yang mempunyai 30 orang ustadz dan sekitar 200 santri ini sedang berusaha memperbaiki kualitas dalam menjaga amanah para wali santri. Relasi dengan seleksi Ustadz/ah baru ini juga disebabkan mendesaknya kebutuhan ustadz. Hal ini terjadi karena kurangnya jumlah ustadz berkaitan banyak ustadz yang sudah tidak aktif dalam mengajar.

“Harapan saya baik ustadz lama maupun baru bisa menjaga keaktifan untuk hadir mengajar santri TPQ agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan, ini adalah amanah yang harus dijaga”, ungkap ust. Baryono, salah satu pengurus TPQ NU.

“Adanya ustadz/ah baru ini insya Allah akan diteruskan dengan training tentang metodologi dan penguasaan kelas agar kualitas pengajaran semakin baik. Berbeda dengan saat memakai metode Qiroati, TPQ NU mendatangkan trainer dari Lembaga Qiroati, namun kali ini TPQ NU akan melaksanakan training ustadz/ah baru secara mandiri”, tambah ust. Baryono.(FZN)

comment 0 komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar

 
© KORAN NURMA | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger