“ Allah Ta’ala berfirman : “ Sesungguhnya orang – orang yang mengatakan : “ Tuhan kami ialah Allah ” kemudian mereka tetap istiqomah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya ; sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-Ahqaf : 13-14)
Dari ayat di atas ditemukan bahwa kunci kebahagiaan bagi manusia ada dua yaitu, beriman pada Allah dan beristiqomah. Karena bagi mereka dijanjikan kesenangan yang tiada tara yaitu surga. Hal yang serupa juga dikemukakan oleh Imam Ahfasy dalam sebuah syair yang berbunyi kapan – kapan kamu beristiqomah, maka Allah mentaqdirkanmu menjadi orang yang beruntung di zaman yang akan datang.
Dari sini perlu kita tilik mengapa istiqomah menjadi kunci kebahagiaan? Beristiqomah berarti berteguh pendirian, disiplin dan continue. Jika kita menyadari hakikat kehidupan ini bahwa segala urusan telah diatur, setiap hari ada 24 jam yang terdiri dari siang dan malam. Dalam surat An-Naba’ dijelaskan :
“Dan kami jadikan tidurmu sebagai istirahat. Dan kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.”
Kandungan ayat di atas memberikan kita pelajaran berharga bahwa alam mengajarkan kita untuk istiqomah dan tidak menyia-nyiakan waktu. Apalagi sebagai santri semua kegiatan sudah terjadwal rapi. Namun keberhasilan setiap santri tidaklah sama, hal ini membuktikan bahwa keistiqomahan dan disiplin waktu sangat berpengaruh pada kesuksesan. Sesuatu yang ditelateni pasti akan dikuasai, seperti batu keras sekalipun akan lumpuh oleh tetesan air. Hal ini dikarenakan keistiqomahan air yang tetap continue melawan batu keras.(ZumR)
(Muthola’ah kitab ini diambil dari terjemahan Kitab Riyadhus Shal;ihin bab Istiqomah)
Istiqomah akan membuat pribadi yang kokoh...
Alhamdulillah...
Posting Komentar