PEMBANGUNAN LAB IPA DAN PAI , PENINGKATAN MUTU MANU

       Kotagede-Ahad(23/1), Santri komplek Mahasiswa putra bergotong-royong bersama para tukang bangunan dalam pengecoran lantai dua gedung Laboratorium IPA dan PAI. Gedung tersebut berlokasi di sebelah komplek D dan dulunya merupakan garasi mobil pondok. Kegiatan itu dilaksanakan mulai pukul 08.00 s.d 14.00 WIB. Pengecoran yang dilaksanakan oleh warga Nurul Ummah mulai dari santri pelajar, santri mahasiswa, pengurus hingga Dewan Syuro itu sempat diguyur hujan deras. Namun begitu kegiatan dapat terlaksana dengan cukup baik. Bahkan seorang kakek yang biasa sholat jamaah di Masjid Al Faruq juga ikut membantu proses pengecoran tersebut.

       Dengan menggunakan dua alat pencampur semen, kerikil, dan pasir memudahkan proses pembuatan adonan bangunan. Ada beberapa bagian dalam proses pengecoran yang dilakukan kemarin, ada yang bertugas menyiapkan bahan adonan bangunan (semen,kerikil,dan pasir), kemudian ada yang bertugas mengolah bahan tersebut dengan mesin pencampur, dan sebagian yang lain estafet ember kecil yang berisi adonan tersebut menuju lantai dua. Kekompakan dan semangat warga Nurul Ummah yang tinggi membuat proses pengecoran yang cukup berat terlihat ringan.

      “Kegiatan pengecoran tersebut mempunyai banyak hikmahnya, selain membuat santri berolahraga, juga bisa memperkuat kesolidan antar santri dan pengurus”,kata Kukuh, salah satu santri .
“Hikmah lainnya , santri menjadi lebih merasa pondok pesantren Nurul Ummah menjadi bagian yang harus mendapat perhatian mereka ”, tambah Salim.

      Gedung Laboratorium IPA-PAI tersebut adalah bantuan dari Departemen Agama untuk kegiatan praktikum IPA dan PAI siswa-siswi MANU. Walaupun selama ini MANU belum membuka jurusan IPA namun untuk kelas 1 dan 2 MANU masih terdapat pelajaran IPA. Tujuannya, praktikum di gedung laboratorium nanti akan memberikan pemahaman yang lebih tentang materi IPA dan PAI yang dipelajari. Untuk lantai 1 akan digunakan sebagai laboratorium PAI , sedangkan lantai 2 digunakan sebagai laboratorium IPA. Ini merupakan salah satu langkah MANU dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan output yang dihasilkan. Harapan ke depan siswa-siswi MANU mampu bersaing dengan siswa-siswi sekolah menengah atas lainnya.

        Sebelumnya, peletakan batu pertama diawali oleh KH. Ahmad Zabidi ketika beliau selesai mengisi kajian Ahad pagi di Masjid Al Faruq. Pembangunan yang dimulai pada bulan Desember tersebut telah direncanakan dari April 2010. Namun karena bantuan dari Depag sampai kepada pihak MANU pada bulan November sehingga baru sekarang ini rencana tersebut bisa direalisasikan. Target panitia, pembangunan ini akan selesai dan dapat dipakai pada Maret 2011. Panitia pembangunan gedung laboratorium yang ditunjuk oleh yayasan untuk mengelola proyek bantuan dari Depag tersebut dikoordinatori oleh Bapak Nur Edi dan Bapak Atho. Proyek yang mempekerjakan sembilan orang dari Kulonprogo itu diperhitungkan akan memakan biaya hingga 200 juta termasuk perlengkapan praktikum di dalamnya.

       “Kendala yang dihadapi selama ini adalah masalah cuaca. Karena cuaca yang sering berubah-ubah sehingga mengakibatkan proses pembangunan kurang optimal ”, jelas Pak Idrus, salah satu panitia pembangunan Lab IPA-PAI MANU, saat ditanya mengenai kendala yang dialami selama ini.

comment 1 komentar:

zhafira hamid on 10 Januari 2012 pukul 13.03 mengatakan...

Semoga memberi manfaat...

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar

 
© KORAN NURMA | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger