"HAKIKAT MARAH"
Istighfarlah ketika Marah. (doc.istimewa) |
Marah itu bagaikan api yang tersembunyi di dalam hati seperti bara di bawah abu. Dari api semacam inilah syetan diciptakan. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa seorang laki- laki berkata : “ Ya Rasulullah, suruhlah aku mengerjakan suatu amal dan yang mudah untuk aku lakukan ”. Beliau berkata “ Jangan marah !. ”
Dari Ibnu Mas’ud Nabi SAW bersabda siapakah orang yang kuat menurut kalian? kami menjawab: “ Orang yang tidak dapat dikalahkankan oleh orang lain saat bergulat, Nabi SAW menjawab “ Bukan begitu, tetapi orang yang dapat menguasai dirinya diwaktu marah ”. Nabi SAW berkata “ Tidaklah seorang yang marah melainkan ia sedang mendekati Jahannam.
Manusia itu diberi sifat marah untuk membela diri, ia adalah kekuatan yang tumbuh dari batinnya, karena Allah menciptakannya di dalam batin manusia. Apabila timbul reaksi keras terhadap lawannya, api amarah semakin menyala dan bergejolak sehingga darah di jantung mendidih dan tersebar di urat- urat kemudian naik ke atas badan seperti naiknnya api atau air yang mendidih. Apabila tertuang pada kulit, maka ia pun menjadi merah, apabila marah itu tertuang pada orang yang di bawahnya dan orang itu menjadi takut, maka darahnya menyempit menjadi kesedihan yang menjadi kuning warnanya. Apabila marah itu tertuju pada orang yang setara dengannya, maka sekali waktu darah itu menyempit, dan sekali waktu mengembang sehingga terkadang menjadi kuning dan terkadang menjadi merah, ringkasnya tempat amarah adalah jantung, artinya darah di jantung mendidih untuk menuntut balas
Apabila tidak dapat mengalahkan amarah seluruhnya setidaknya dapat dikurangi. Hal itu dilakukan dengan mengenali diri dan kehinaanya serta mengetahui bahwa tidak patut baginya untuk naik derajatnya di sisi Allah jika disertai kehinaan dan kerendahan itu. Hendaklah ia memperingatkan dirinya akan akibat balas dendam karena musuh juga bersiap- siap mengganggunya, yang pada akhirnya menjadi permusuhan yang berlarut- larut.
Jika ia merenungkan bahwa segala sesuatu memang berasal dari Allah, termasuk juga dalam hal ini ,MARAH. Maka hendaklah seseorang yang sedang marah, meminta perlindungan kepada Allah dengan mengucap do’a “Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk “. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Rasulullah. Hendaklah ia mengucapkan itu diringi duduk bilaman ia sedang berdiri, dan berbaring bilaman ia duduk, dan jika ternyata marah masih menguasai dirinya, maka hendaklah ia berwudhu atau mandi, karena pada hakikatnya api itu dapat dipadamkan dengan air.Semoga Allah melindungi diri kita dari nafsu amarah yang akan mengikis iman kita. Amiiin
By: FAZ_RIN
0 komentar:
Posting Komentar