LAPORAN UTAMA

"GEGAP GEMPITA FAS VI DI GUNUNG KIDUL"

Tanggal 11 dan 12 desember 2010 ada sesuatu yang beda di masjid At-Taqwa, desa Ngalang kecamatan Gedang Sari, Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi Yogyakarta. Pasalnya pada hari itu sedang berlangsung Festival Anak Saleh ke-VI yang terselenggara berkat kerja sama antara LP2M dan TBD yang masing -  masing  merupakan Unit Kegiatan Santri ( UKS )  pondok pesantren Nurul Ummah,  Kotagede Yogyakarta.

Kegiatan yang telah menjadi agenda tahunan tersebut disemarakkan  oleh madrasah diniyah se-DIY, perlombaan yang dilombakan pun beragam, mulai cerdas cermat al-qur’an ( CCA ), lari islami, hafalan surat pendek, dan masih banyak perlombaan yang dalam agenda panitia ada 8 cabang perlombaan yang diperlombakan. Yang berbeda dari FAS tahun ini, yaitu adanya lomba micro teaching, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas para ustadz- ustadzah di TPA. Perlombaan yang baru dilaksanakan tahun ini ternyata mendapat sambutan luar biasa dari asatidz se-DIY, hal ini dibuktikan dengan banyaknya peserta yang mengikuti perlombaan tersebut yakni sekitar 20 madrasah diniyah.
 Kekaguman pun dirasakan oleh Bapak Triyadi s.sos I selaku salah satu juri dalam perlombaan tersebut, beliau mengakui bahwa kualitas para peserta patut diacungi jempol. Walaupun  demikian, masih perlu pembimbingan yang terarah untuk menghasilkan para ustadz- ustadzah yang benar- benar mampu menyampaikan materi pembelajaran yang tidak monoton sehingga peserta didik dapat menenrima materi tersebut secara maksimal, terutama peserta didik yang berumur 10 tahun ke bawah.

 Puncak perlombaan yang digelar  tanggal 12 Desember yang berlangsung sangat luar biasa. Hal ini dapat dilihat dari antusias para peserta yang begitu luar biasa. Selain perlombaan – perlombaan yang telah diagendakan, panitia pun menyediakan doorprize, yang dalam hal ini diprakarsai oleh para panitia putri. Sambil menunggu keputusan dewan juri, final cerdas cermat al qur’an yang saat itu mempertemukan juara bertahan dari Madrasah Diniyah Masjid Baiturahman trukan dan runer up dari Madrasah Diniyah Al Ma’arif, Manggung, serta 3 regu yang berhasil masuk final dilaksanakan. Masjid Baiturahman kembali menunjukkan kualitas yang luar biasa, mulai dari soal wajib, lemparan dan rebutan hampir tidak ada yang gagal mareka jawab, dengan tepat mereka sikat semua soal – soal tersebut hinggga regu- regu yang lain pun akhirnya terlempar. 
Sebagai runner up MADIN Al Ma’arif mencoba mengejar pada babak kedua, namun upaya mereka tidak membuahkan hasil. Akhirnya dengan dominasi tersebut masjid Baiturahman, desa trukan yang merupakan binaan Tim Bina Desa ( baru pergantian tugas kerja dengan LP2M ) mampu mendapatkan nilai 2025 jauh meninggalkan lawan – lawannya. Acara yang dihandle oleh saudara mustamid sempat mengalami kendala, karena pada waktu itu tiba- tiba listrik mati sehingga ketika mengumumkan para pemenang harus rela tanpa menggunakan pengeras, namun beruntung suara beliau keras dan lantang sehingga adanya hal tersebut tidak manjadi masalah yang berarti yang dapat mengganggu kinerja panitia. Rangkaian perlombaan pun berakhir sekitar pukul 15.00 WIB dengan pengumuman para juara disertai pemberian tropy bagi para pemenang lomba dan masjid Baiturahman dinobatkan sebagai juara umum. Dengan demikian, maka berakhir pula perlombaan tersebut.

comment 0 komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar

 
© KORAN NURMA | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger