Kilas Peristiwa
Serba-serbi Reformasi Komplek Hafsoh
Nurma-Pi, Ahad (27/12) malam, gelak tawa, sorak sorai dan teriakan “Huu’ terdengar semangat dari lantai II masjid Al Faruq. Demikian sekilas penggambaranm dari suasana refomasi komplek Hafsoh. Acara reformasi ini dimulai setelah isya, dengan dipimpim oleh mbak Siti Suwarsih selaku ketua panitia acara reformasi komplek Hafsoh 1432-1433 H (2011-2011). Menurut mbak Siti, acara ini diselenggarakan guna memberikan wadah bagi santri komplek Hafsoh untuk ikut menentukan pemimpin (baca : ketua komplek).
Meski acara berlansung singkat yakni mulai pukul 20.30 sampai 23.30 WIB, persiapan acara yang dilakukan tidaklah sesederhana. Dibutuhkan banyak persiapan yang matang dan waktu yang panjang untuk melaksanakan acara reformasi. Sebagaimana yang disampailkan panitia, sebelum melaksanakan reformasi, mereka harus telah selesai melaksanakan LPJ kepengurusan lama, menentukan balon yang kemudian dserahkan pada pengurus Pondok Pesantren (PP) untuk meminta persetujuan, membuat proposal, meminta penentuan hari dari PP, dan sederet persiapan-persiapan penting lainnya.
Calon yang diajukan pada reformasi ini berjumlah empat orang yaitu : Nurul Novianti (Janti), Masnawati Fitriyah (Masna), Muflihatul Bariroh (Icha), dan Umi Salamah (Umi). Acara reformasi ini dimulai dengan pembukaan, dan sambutan dari Ibu ketua Ponpes Nurul Ummah Putri, Ibu Nur Hamidah, S.S., sambutan dari Mbak Siti Suwarsih selaku ketua panitia, kemudian dilanjutkan dengan acara inti (kampanye dari masing-masing jurkam, kemudian pemilihan). Dari seluruh rangkaian acara yang ada, menurut salah seorang warga komplek Hafsoh, Nur Habibah, yang paling menarik adalah acara penyampaian jurkam (juru kampanye), kesan serupa dimpaikan oleh mbak Lilik ketika ditemui dalam waktu senggangnya, dia menyampaikan “acara jurkam lucu plus semangat, tapi sayang kandidat yang dicalonkan ga’ semuanya bisa hadir” .
Berdasarkan data perolehan suara yang didapat oleh kru Tilawah, Nurul Novianti (Janti) mendapat 19 suara, Masnawati Fitriyah (Masna) 1 suara, Muflihatul Bariroh (Icha) 51 suara dan Umi Salamah (Umi) dengan 5 suara. Sesuai dengan tersebut, terpilihlah Muflihatul Bariroh ( Mb Icha) sebagai ketua komplek Hafsoh periode 1432-1433 H. Pengambilan keputusan ini disaksikan dan disahkan oleh ibu Sri Luthfiyah, S.Pd.I. selaku saksi dari PP, dan Juhrotul Khulwah selaku perwakilan dari pihak komplek Hafsoh. Terpilihnya Icha tetap dinyatakan sah meski yang bersangkutan berhalangan hadir, “Hal ini didasarkan pada cara pengambilan suara pada sistem demokrasi yaitu 2/3 peserta yang hadir dalam forum telah setuju” terang Ibu Upik, panggilan akrab dari Ibu Sri Luthfiah. “Adapun acara serah terima jabatan akan dilaksanakan pada acara komplek mandiri pada Jum’at ( 30/12)” tambah beliau berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. (Rahma)
Posting Komentar