Saat ditanya tentang kendala pemilu pertama, Bapak Fuad, salah satu panitia pemilu (sie. dokumentasi) yang ditemui di sela-sela kesibukannya mengatakan bahwa secara teknis tidak ada masalah dalam proses pemilihan kemarin, namun kebetulan kemarin banyak santri yang sedang pulang dan ada juga yang KKN, namun itu tidak menjadi kendala yang begitu signifikan bagi jalannya pemilu. Bahkan ada sebagian kecil yang sengaja pulang dari KKN-nya untuk mengikuti pemilu. Wagio misalnya, santri asal Kebumen ini menyempatkan pulang sekedar untuk memilih bakal calon, saat ditanya alasannya “Ya saya ikut mencoblos karena sebagai rasa demokrasi saya selaku santri Nurul Ummah dan ikut berpartisipasi untuk mewujudkan cita-cita pesantren ini,” jelas Wagio.
Proses pemilihan umum babak kedua ini akan di mulai pada hari Selasa (20/7) secara tertutup, yakni memilih ketua umum, ketua satu, ketua dua, ketua tiga, kepala keamanan dan kepala kesekretariatan. Namun masih belum diketahui sebab musabab pesta demokrasi yang kedua tidak melibatkan santri. Dari nama-nama yang terpilih pemilu pertama kemarin yaitu Suparmin (133), Triyadi (129), Muhaimin (105), Wahid (95), Fuad (90), Idrus (86). Namun Muhaimin yang terpilih dalam duabelas besar dan dalam posisi ketiga terbanyak dikabarkan mengundurkan diri.
Harapan para santri tentunya proses ini berjalan secara demokratis hingga bisa secara langsung di ikuti semua pihak, meskipun substansinya nanti siapapun yang menang, dia bisa membawa nurul umah lebih baik.
“Acara berjalan lancar-lancar saja, namun yang seharusnya di mulai jam 20.00 baru bisa dimulai pada jam 21.00,” tegas Yunus (20/7) ketua KPU Nurma 2010 ketika ditemui crew KorMa di kantor MDNU setelah selesai pemilu putaran ke- 2. Yunus menambahkan 12 balon yang terpilih kemarin, ada satu yang mengundurkan diri, yaitu Muhaimin mantan ketua II dengan alasan PNS dan beberapa bulan yang akan datang akan melangsungkan pernikahan.
Mengacu pada PD/PRT terhadap tehnis pelaksanaan, keputusan final ada pada kebijakan pengasuh, tutur salah satu Dewan Syuro di sela Pemilu putaran ke-2 yang diselenggarakan di Gedung Bersama (MANU). Yunus menambahkan bahwa dalam PD/PRT dituliskan bahwa 11 kandidat balon adalah yang diajukan kepada pengasuh untuk memberikan kebijakan apakah akan dikurangi atau tidak. Kemudian baru memasuki pemilu putaran ke-2 yang dilalui dengan 6 tahap sampai menghasilkan final. Hal ini justru tidak senada dengan apa yang dituturkan oleh Bapak Basyith selaku dewan syuro bahwa bagaimanapun juga pengasuh-lah yang berperan. Pelantikan akan dilaksanakan ketika Haflah berlangsung, saat ditanyai apakah pengasuh akan hadir panitia belum dapat menanggapi karena bukan wilayah.
Dan menurut salah seorang panitia pemilu, bahwa suara santri saat pemilu merupakan pijakan menentukan kebijakan, oleh para dewan syuro dan pengasuh.
“Anggaran dana adalah dari pesantren yang berarti dari santri dan dari sumbangan tak diduga, he,he,he..,” kata Muhaimin menyambung, sampai Selasa malam dana mencapai satu juta dua ratus. Sedangkan anggaran yang diajukan melalui proposal adalah senilai lima juta yang diberikan secara bertahap dalam penggunaan.
Ditegaskan kembali oleh panitia bahwa pengasuh bukanlah yang memutuskan hasil final, karna tidak ada dalam PD/PRT.
Hasil dari putaran ini yaitu Suparmin sebagai Ketua umum, Triady sebagai Ketua I, Fathan Anis Ketua II, Idrus Ketua III, Fathurahman Ketua kesektrariatan, Ahmad Fuad sebagai kordinator keamannan, yang mana hasil ini kemudian akan di serahkan kepada pengasuh.
Di sela-sela hangat-nya pemilu, ujian pondok yang sudah di mulai padi hari Jumat lalu mulai membuat santri mempunyai aktifitas baru yaitu belajar SKS (sistem kebut sehari), bahkan bisa dikatakan sistem kebut sejam atau dua jam. Saat srew KorMa melakukan observasi lapang, kesibukan belajar begitu terlihat saat satu atau dua jam sebelum ujian. Saat ditanya -santri putra komplek- tentang persiapan ujian, dia mengaku bahwa “Ya saya ngapalin cma pas mau ujian saja mas”.
Namun ada yang menarik perhatian, yaitu kelompok diskusi (belajar) dadakan yang yang di lakukan santri putra kelas II awaliyah (pos ronda) dan III awaliah (di mana saja), namun tentunya diskusi ini menjadi harapan untuk terus berjalan tidak hanya pada saat ujian saja. Ustadz Baihaqi dalam acara “Nurul Ummah Tempo Doeloe” yang diadakan di komplek A mengatakan, bahwa santri Nurul Ummah pada masa dulu setelah pengajian bada ‘Isya banyak forum-forum diskusi baik itu diskusi ilmiah ataupun kajian kitab kuning.
Ada yang berbeda pada proses ujian kali ini, santri yang pada Haul kemarin diwisuda sudah mulai aktif dalam aktifitasnya sebagai ustadz (proses menjadi ustadz) dengan menjadi pengawas pada saat ujian. Namun pada umumnya para santri (peserta ujian) bisa memposisikan diri meskipun sebagian besar teman satu kamar.
Masih terdengar kekecewan santri pada hasil ujian semester ganjil dan presensi tahun kemarin yang mengeluhkan banyaknya santri yang dalam hal alpa, ijin, sakit, tertukar dengan santri lainnya yang di takutkan berdampak pada hasil ujian dan persensi semester sekarang. Disini koreksi dari jajaran Pengurus MDNU-Pa begitu penting, sebab menyangkut lulus tidak lulus atau naik tidak naik-nya para santri, tentunya hasil inilah yang akan dikirim ke rumah tiap-tiap santri. (Acg/kfc/maf)
0 komentar:
Posting Komentar