PP Nurul Ummah tengah melaksanakan imtihan semester genap, yang mana imtihan ini dijadikan sebagai tolok ukur kemampuan santri dalam menentukan kenaikan kelas/ marhalah. Untuk bisa mengikuti imtihan, santri harus memenuhi procedural sebagai persyaratan imtihan, yaitu santri harus melunasi seluruh tanggungan untuk mendapatkan kartu imtihan.
Adapun tanggungan yang harus dipenuhi adalah melunasi seluruh pembayaran pondok, melunasi ta’ziran hafalan, denda spidol, maupun ro’an bagi yang mendapat tanggungan tersebut. Hal ini dibenarkan oleh Ibu panitia Imtihan ketika ditemui korma Rabu (21/7), “Memang pengambilan kartu dibuat seperti itu untuk mempermudah pengecekan pembayaran, dan mengontrol santri yang mempunyai tanggungan untuk segera melunasinya. Selain itu kan Imtihan bisa dijadikan sebagai momen peringatan bagi santri dan untuk mencegah santri melanggar. Daripada harus hafalan 3 bet untuk sekali bolos, mendingan di pikir-pikir lagi. “ Wong hafalan we angel, kok ndadak bolos,” tutur beliau disela-sela kesibukannya.
Adapun tanggungan yang harus dipenuhi adalah melunasi seluruh pembayaran pondok, melunasi ta’ziran hafalan, denda spidol, maupun ro’an bagi yang mendapat tanggungan tersebut. Hal ini dibenarkan oleh Ibu panitia Imtihan ketika ditemui korma Rabu (21/7), “Memang pengambilan kartu dibuat seperti itu untuk mempermudah pengecekan pembayaran, dan mengontrol santri yang mempunyai tanggungan untuk segera melunasinya. Selain itu kan Imtihan bisa dijadikan sebagai momen peringatan bagi santri dan untuk mencegah santri melanggar. Daripada harus hafalan 3 bet untuk sekali bolos, mendingan di pikir-pikir lagi. “ Wong hafalan we angel, kok ndadak bolos,” tutur beliau disela-sela kesibukannya.
“Kalau saya rasa prosedural pengambilan kartu imtihan terlalu ribet dan dipersulit. Yah, memang saya mengakui sebagai santri yang mempunyai banyak tanggungan hafalan, ro’an, dan pembayaran keamanan, saya harus mengurus semuanya sebelum hari-H imtihan tiba, dan wira-wiri mencari pengurus, begitu penuturan Bunga ( bukan nama asli). Berbeda dengan pernyataan Citra, santri yang sama sekali tidak bermasalah dengan prosedur pengambilan kartu menyatakan, “ Wah, kalau saya sih mendukung adanya prosedur pengambilan kartu sebagai konsekuensi bagi santri yang bermasalah agar mereka jera. Disamping itu kan pengurus juga sudah memberi waktu dan sudah mengingatkan bagi yang mempunyai hutang utuk segera melunasinya. Tetapi nyatanya masih banyak yang malah membiarkan tanggungannya menumpuk, jadi itu adalah konsekuensi mereka”.
Adanya procedural pengambilan kartu ini akan mempermudah pengurus maupun santri dalam pelaksanaan imtihan, serta akan sedikit memberi pelajaran bagi santri agar dapat bertanggung jawab dan disiplin. Tetapi ini diharapkan juga tidak malah memberatkan santri itu sendiri. (RinT /Nov)
Adanya procedural pengambilan kartu ini akan mempermudah pengurus maupun santri dalam pelaksanaan imtihan, serta akan sedikit memberi pelajaran bagi santri agar dapat bertanggung jawab dan disiplin. Tetapi ini diharapkan juga tidak malah memberatkan santri itu sendiri. (RinT /Nov)
0 komentar:
Posting Komentar