Happy Juga Zack Anane
Sekedar Meluruskan
Hamid *)
Pertama kami ingin mengucapakan rasa terimakasih kepada Zack Anane –Kang M. Z. Asyiqin selaku ketua panitia Sarasehan dan Harlah Zack Anane I dan keberapa lagi khususnya –yang dengan kesungguhan hari mau berpartisipasi menulis opini di Koran Nurma pada edisi Ahad, 79 kemarin (06/3). Kami juga merasa kagum dengan semangat yang membara yang muncul dari jiwa-jiwa besar seperti Zack Anane.
Sekedar Meluruskan
Hamid *)
Pertama kami ingin mengucapakan rasa terimakasih kepada Zack Anane –Kang M. Z. Asyiqin selaku ketua panitia Sarasehan dan Harlah Zack Anane I dan keberapa lagi khususnya –yang dengan kesungguhan hari mau berpartisipasi menulis opini di Koran Nurma pada edisi Ahad, 79 kemarin (06/3). Kami juga merasa kagum dengan semangat yang membara yang muncul dari jiwa-jiwa besar seperti Zack Anane.
Lebih lanjut kami juga merasa yakin dengan kevalidan tulisan pada opini KorMa edisi kemarin yang ditulis dengan mengambil referensi dari Brent Cunningham dalam Colombia Journalism Review yang mengulas tentang prinsip obyektifitas dalam pemberitaan. Zack Anane juga sempat mengutip standar mengenai sikap adil yang dikutip dari Washington post tentang pemberitaan. Dan semoga kami tidak mengurungkan kayakinan kami itu. Kami yakin kutipan-kutipan itu sudah benar-benar dibaca dan memang releven untuk mengomentari tentang pemberitaan yang ditulis pada edisi lalu.
Terlepas dari kutipan-kutipan yang banyak itu, kami cukup tergugah dengan tulisan yang dibuat dalam paragrap tengah dan terakhir opini itu. Di mana Zack Anane mengomentri ulasan berita tentang "Sarasehan UKS Putra”. Dalam berita yang ditulis pada pojok kiri bawah, halaman ke dua, dengan spaces tidak kurang 1298 karakter huruf, di Koran Nurma itu memang memberitakan tentang “Sarasehan UKS Putra”. Dalam forum itu memang tidak ada keputusan tentang nasib akhir Zack Anane karena keputusan penonaktifan –untuk tidak mengatakan dibredel –baru terjadi seminggu pasca Sarasehan. Sarasehan itu kebanyakan menyoroti masalah keberadaan Zack Anane dan beberapa pemahaman tentang bagaimana memajukan UKS.
Kemudian yang menjadi kekecewaan Zack Anane karena ada berita yang dianggap berat sebelah. Menurut Zack Anane berita yang diturunkan lebih banyak mengangkat pertanyaan posisi Zack Anane di lembaga Nurul Ummah daripada mengangkat solusi-solusi apa yang disepakati bersama guna memajukan UKS.
Pemberitaan itu mungkin menjadikan Zack Anane berpersepsi bahwa hal itu menjadi pemicu posisi Zack Anane terpojokkan dimata public, dan mungkin pula dimata pengambil keputusan sehingga menyebabkan Zack Anane dinonaktifkan. Kami rasa itu bukan alasan yang berdasar. Sebab dalam keputusan Audiensi yang diadakan kurang lebih seminggu pasca Sarasehan banyak pertimbangan pengambil kebijakan untuk menonaktifkan Zack Anane. Di sini kami tidak akan mengungkapkan alasan mereka. Sebab bukan kapasitas kami untuk mengungkapkan hal itu.
Dalam hal itu kami sekedar ingin meluruskan bahwa berita yang kami turunkan memang tidak semuanya mengcover semua pokok persoalan yang ada, Karena berita itu sifatnya ‘kilas’. Dalam pemberitaan ‘kilas’ bisanya memang tidak terlalu jauh mengungkap secara detail pokok-pokok persoalan. Di dalamnya hanya mengulas sekedar apa yang didapat dari proses yang ada. Jika Zack Anane mengingankan berita yang lebih sempurna, valid dan berimbang, maka itu nantinya akan dimasukkan dalam berita utama halaman pertama, begitu prinsip yang selama ini kami terapkan dalam Koran Nurma.
***
Lebih lanjut, kami juga ingin mengatakan bahwa jika dalam pemberitaan itu ada kata yang kurang berkenan dihati Zack Anane, dan merasa ada berita yang dianggap disembunyikan dan bahkan dianggap sebagai ungkapan yang merendahkan, maka ungkapan yang hanya bisa kami sampaikan permohonan maaf. Yang jelas dalam pemberitaan itu tidak ada tendensi dan niatan kami untuk memojokan salah satu pihak. Dan kami selama ini tidak pernah merasa bahwa Zack Anane adalah saingan –mungkin ada isu yang beredar seperti itu. Sebab kami merasa Zack Anane adalah patner kami. Zack Anane adalah salah satu embrio pemacu semangat teman-teman baru media yang anda kelola untuk bisa berkarya. Oleh karena itu, kami sebagai pengelola MP. Tilawah dan sekaligus Koran Nurma dengan lapang dada akan merevisi kata-kata dalam media kami yang menurut pembaca terasa janggal.
***
Sementara itu, kami juga menulis "Sebab dalam struktur yang ada, kegiatan yang focus dalam tulis menulis dalam bentuk majalah dinding itu tidak ada,. Dalam kata ini kita perlu mamahami bahwa dhomir (kata ganti) 'itu' adalah kembali kepada Zack Anane' bukan pada UKS yang lain, misal As Sibaq (bukan 'as-sibak'). Dan kata 'bahkan di UKS yang merupakan unit kegiatan santri sekalipun". Kata itu juga masih merujuk pada 'Zack Anane' bukan pada UKS lain. Sebab dalam tulisan itu kami tidak menggunakan tanda titik setelah menuliskan ….."majalah dinding itu tidak ada, bahkan…”. Mungkin jika kami memakai tanda baca titik, maka pemahaman Zack Anane mungkin 'benar'.
Kami rasa Zack Anane perlu memahami maksud tulisan yang kami tulis pada edisi Senin (24.03) lalu. Mungkin kami tidak ingin ‘membalas’ pernyataan Zack Anane itu ‘Ironisnya si wartawan sudah lama bergelut di dunia jurnalistik”. Yang jelas kami tidak merasa tersinggung dengan pernyataan tersebut. Kami berhusnudhan bahwa pernyataan itu bertujuan baik, bukan bermaksud melampiaskan rasa kesal dan kecewa. Kami yakin, orang –orang yang ada dalam Zack Anane adalah orang-orang yang terbaik dan sebenarnya cukup dibutuhkan bagi generasa penurus penulis di Nurul Ummah, semangat dan rasa kebersamaan menjadi modal untuk bisa mengembangkan dunia jurnalistik di nurul Ummah.
Akhirnya terimakasih Zack Anane. Terimakasih juga telah mengucapkan “’MED MILAD UNTUK MP. TILAWAH YANG KE 18. Kami segenap crew Tilawah juga mengucapakan selamat kepada Zack Anane pada ulang tahunnya yang pertama lalu. Dan kami akan terus berlajar dan belajar dari kekurangan kami untuk menuju yang terbaik. Wallahu ‘a’lam. Jazakumullah Khoiran Kastir. *(Penulis adalah pengelola MP. Tilawah [Redaksi])
Posting Komentar