Korma/14/1/2008
FAS-3 LP2M,
Kiprah Nurul Ummah Bagi Umat
(G.KIDUL)_ Festival Anak Sholeh (FAS) ke-3 Lembaga Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) PPNU disambut gegap gempita. Terlihat anak-anak TPA/Madin desa bina se-DIY antusias mengikuti FAS. Setidaknya peserta yang ada teridiri dari 15 TPA/Madin dari Gunungkidul dan 2 TPA/Madin dari Bantul, DIY. Kegiatan FAS ini dilaksanakan 1 Muharram 1429 H bertepatan dengan Kamis (10/1).
FAS-3 LP2M,
Kiprah Nurul Ummah Bagi Umat
(G.KIDUL)_ Festival Anak Sholeh (FAS) ke-3 Lembaga Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) PPNU disambut gegap gempita. Terlihat anak-anak TPA/Madin desa bina se-DIY antusias mengikuti FAS. Setidaknya peserta yang ada teridiri dari 15 TPA/Madin dari Gunungkidul dan 2 TPA/Madin dari Bantul, DIY. Kegiatan FAS ini dilaksanakan 1 Muharram 1429 H bertepatan dengan Kamis (10/1).
Ketua panitia, Jauhar Hilal, S.Pd.I mengatakan, “Maksud dari kegiatan FAS ini adalah sebagai evaluasi santri-santri desa bina. Di harapkan dengan adanya kompetisi semacam ini, mereka akan mengetahui kemampuan diri (ustazd dan santri-red) jika dibandingkan dengan TPA/Madin yang lain. Sehingga dari sini mereka akan terpacu untuk giat belajar-mengajar.” Ucapnya (11/1) di sekretariat panitia.
Jauhar juga menambahkan bahwa kegaiatan FAS LP2M di laksanakan 1 tahun sekali. Adapun waktunya adalah setiap tanggal 1 Muharram. Hingga kini LP2M sudah mengadakan FAS 3 kali di masjid At-Taqwa, Plosodoyong, Ngalang, Gunungkidul.
Kiprah Nurul Ummah
“Mari kita bantu perjuangan mereka. Perjuangan agama dari pondok Nurul Ummah Yogyakarta. Mereka dengan ikhlas hati berdakwa di tempat kita, tempat yang diizini Romo Kyai Haji Asyhari untuk dijadikan lahan dakwah santri Pondok Pesantren Nurul Ummah.” Kata ketua MUI desa Ngalang, Satijan (10/1) dalam sambutannya, menjelang pengajian akbar di masjid At-Taqwa Ngalang.
Hanya dengan menerima dan giat mengaji serta mengamalkan dakwahnyalah warga dapat membantu perjuangan para dai dari Nurul Ummah, tambah Satijan dalam sambutannya.
Dalam kesempatan yang sama, warga pun menyambut dengan baik kedatangan dai-dai LP2M dan Tim Bina Desa (TBD) PPNU. Terbukti, wartawan Koran Nurma yang juga sebagai personil LP2M dan panitia FAS-3 setiap mendatangi rumah warga ditanggapi dengan baik. Seperti biasanya (orang desa), setiap memasuki rumah seakan diwajibkan makan. Apalagi jika berada di POS yang notabene rumah warga, dai-dai LP2M seakan dianggapnya sebagai keluarga sendiri.
Bahkan di tempat pak RT begitu teman-teman LP2M/TBD menyebut, semenjak tanggal 9 hingga 11 Januari menyediakan tempatnya sebagai POS panitia FAS-3 dengan menyediakan multifasilitas yang tergolong “wah”. Teman-teman panitia FAS-3 pun tidak canggung-canggung menggunakan fasilitas yang ada dengan sesuka hatinya. Mereka merasa tempat tersebut seakan bukan rumah orang lain. [] Ant_
0 komentar:
Posting Komentar