berita utama

Jum'at, 10 Januari 2008/10 Muharram 1429 H.

Bump Kembangkan Konveksi Dan Peternakan Sapi

Nurma_Badan usaha milik pesantren Nurul Ummah ternyata tidak sempit mengembangkan usahanya. Satu satunya badan usaha ini belakangan sedang menjalin usaha menguntungkan dari beberapa intansi profit. Setiadaknya dalam waktu dekat proyek konveksi dan penggemukan sapi akan segera terealisir.

Proyek konveksi yang mendapat sumbangan dari Dinas Koperasi ini akan dibangun di daerah Ringrut. Jumlah bantuan sampai ratusan juta. Ketika dikonfirmasi, Ahmad Farid Zunaidi, ketua tim sukses proyek ini enggan memberi jumlah secara pasti. "Pokoknya cukup untuk membuat gedung, pelatihan untuk santri dan pembelian mesin jahitnya, tuturnya singkat.

Rencananya, dana itu digunakan untuk membuat gedung dua lantai, pelatihan santri, dan pembelian mesin jahit. "Jadi nanti teman santri bisa mengembangkan bakat menjahit melalui program ini, katanya. "Fokus proyek konveksi ini adalah kaos, tambahnya lagi.

Sementara itu, upaya pengembangan sapi mendapat kucuran dana yang cukup fantastis, yaitu sebesar Rp. 200.000.000. Dana itu untuk pengembangan ternak sapi melalui program yang dicanangkan oleh Dinas Peternakan pusat Jakarta melalui program LM3 (Lembaga Mandiri Memberdayakan Masyarakat). Rencananya dana ini untuk membeli sapi 26 ekor, pembuatan kandang, pakan ternak dan pelatihan.

Tidak mengherankan jika awalnya tim Nurul Ummah ini agak kebingungan mendapat target harus menernakan sapi sebanyak itu. Soalnya, selama ini Nurul Ummah sama sekali belum berpengalaman dalam bidang persapian. "Bagaimana menangani sapi sebanyak itu, padahal kita sama sekali belum berpengalaman mengelola sapi, kalau mau disembelih dan untuk syukuran cah-cah pondok, tentu kita siap-siap saja!" seloroh Atourohman koordinator proyek ini.

Dari dinas peternakan yang di komandoi Ibu Wiwiek Hidayati dan Bapak Sutrisno menyakinkan bahwa pencairan 26 sapi itu tidak sekaligus, artinya bertahab. "Jadi pembelian sapinya bisa 5 atau 15 dulu, yang penting selama pencairan dana ada kegiatan persapian yang dilakukan oleh Nurul Ummah, tuturnya.
Dia menambahkan, "jika dari pihak Nurul Umah merasa perlu kerjasama dengan lembaga yang sudah berpengalaman, itu lebih bagus, misal saja kerjasama dengan Taruna Nusantara. Mereka secara hukum sudah legal formal, sudah berpengalaman. Nanti Nurul Ummah cukup sebagai pihak manajer dan Taruna Nusantara sebagai pelaksana," ungkapnya saat itu.

Dalam perkembangan, Nurul Ummah tidak jadi kerjasama dengan Taruna Nusantara dengan berbagai pertimbangan. "Sepertinya ini perlu kami konsultasikan dulu pada dewan suro, kata Atok mempertimbangkan saat rapat di gedung MTsNU. Memang ada tawaran dari dinas untuk menjalin kerjasama dengan Taruna Nusantara, Sleman, tetapi kerjasama itu masih dipertimbangkan. Sebab inti dari LM3 adalah memberdayakan masyarakat. Targetnya pun pada masyarakat yang kurang mampu. "Kalau sudah mampu kenapa harus dikembangkan, mereka kan sudah bisa mengembangkan sendiri," tutur koordinator LM3 asal temanggung ini datar.

Untuk mengembangkan ternak sapi ini BUMP telah siap lahan 30 m2 untuk pembibitan rumput kolonjono di daerah AMM (angkatan Muda Muhammadiyah). Sementara untuk kadang juga sudah siap.

Saat rapat dengan Yayasan Bina Putra di Rumah Bapak Sumargono, Giwangan, Direktur BUMP Ahmad Farid Zunaidi mempertegas rencana pendirian konveksi dan pengembangan peternakan sapi. "Untuk konveksi Januari rencananya sudah mulai digarap, sementara untuk sapi, justru sudah berjalan sejak Desember 2007. Sampai saat ini kita sedang giat-giatnya menanam rumput kolonjono untuk pakan sapi," tuturnya.

Sementara itu, Drs H Afandi yang saat itu ikut rapat mengingatkan bahwa pengembangan usaha konveksi dan sapi tak lain adalah untuk meneruskan perjuangan romo Kiai Asyhari Marzuqi. "Syukur bisa untuk mengembangkan pesantren, untuk memperkuat lembaga pesantren, bisa memberi income bagi pesantren agar ustadz-ustadz di Nurul Ummah ini bisa mempunyai pemasukan yang memadai, kesejahtraannya terjamin, dan komitmen yang sudah tinggi tetap terjaga, tuturnya.[]Mid