LAPORAN UTAMA - GEMA PERINGATAN ISRA’ MI’RAJ PPNU


PPNU (Kor-Ma) Kamis malam 1 Juli 2010 bertepatan dengan 17 Rojab 1431 H di Masjid Al-Faruq diadakan peringatan Isra` Mi`raj Nabi Muhammad SAW yang diisi oleh KH. Mabarun dari Bantul. Acara tersebut diselenggarakan oleh takmir masjid Al-faruq yang diketuai oleh ustadz Anton Prasetyo.

Pada pukul 20.00 WIB seluruh santri berkumpul di masjid lantai satu Al-Faruq. Peringatan tersebut dibuka dengan bacaan Fatihah oleh kang Danang sebagai Pembawa Acara disusul dengan gema wahyu Ilahi yang dikumandangkan oleh Kang Bagus Jazuli.

Susunan acara dilanjutkan dengan sambutan dari ketua panitia oleh Ustadz Anton. Kemudian diteruskan sambutan oleh ketua umum Asrama Putra yakni Ustadz Aris Syadzili yang diwakili oleh Ustadz Zaenal Abidin karena yang berkenan berhalangan hadir disebabkan oleh urusan yang tidak dapat ditinggalkan. Dalam sambutannya, Ustadz Zaenal menyampaikan pada santri bahwa Isra` Mi`raj Nabi Muhammad SAW patut diteladani. Menurut beliau santri juga dapat melakukan Isra` Mi`raj melalui belajar dengan rajin. “ Isra` Mi`raj-nya santri ya belajar dengan rajin itu,” imbuhnya.

Selain itu juga turut hadir Al-Mukarrom Munir Syafaat dan Ustadz Shofwandi. Sedang dari perwakilan pihak yayasan Bina Putra tidak terlihat di gelanggang acara. Pengajian yang disampaikan, KH. Mabarun menjelaskan pengertian, asal-usul dan sebab terjadinya Isra` Mi`raj. Uraian panjang lebar tentang peringatan tersebut sesekali disisipi dengan guyonan yang menghebohkan para santri. Para santri larut dalam suasana pengajian yang mengalir. Menurut beliau, Isra` secara bahasa berarti perjalanan pada malam hari, sedangkan Mi`raj adalah perjalanan dari Masjidil Aqsho menuju Langit. Perjalanan tersebut disebabkan oleh dua faktor, yakni dongeng yang menceritakan percakapan antara langit dan bumi mengenai kelebihan masing-masing, seperti yang diceritakan dalam kitab Durrotun Nasikhiin. Faktor berikutnya adalah sejarah yang dikenal dengan tahun kesedihan dimana Rasulullah SAW mengalami kesedihan karena wafatnya Abu Thalib dan Umi Khadijah.

Pengajian yang disampaikan berlangsung dengan lancar dan mengundang antusiasme santri. Di sela-sela penghujung acara para santri diajak untuk bersholawat kepada Rosulullah SAW. Hingga tidak terasa pengajian sudah usai, para santri masih terus menyimak setiap penjelasan yang diutarakan. Di akhir pengajian KH. Mabarun berpesan pada santri agar senantiasa menjaga kesucian, sholat jama`ah dan semangat belajar. Tepat pukul 22.00 pengajian berakhir dengan do`a sebagai penutup. Segenap santri dan hadirin beranjak untuk bermushofakhah dengan KH. Mabarun dan hadirin lainnya.

Salah satu hal yang sangat disayangkan adalah acara yang seharusnya dilaksanakan pukul 19.45 WIB baru dapat dimulai pada pukul 20.30 WIB.(asd&sghr)

comment 0 komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar

 
© KORAN NURMA | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger