Resensi

Jika Ingin Cerdas, Kuasailah Ilmu Balaghah

Judul Buku : Menguasai Balaghah; Cara Cerdas Berbahasa
Pengarang : Yuyun Wahyudin
Cetakan Pertama : Agustus 2007 (stok habis)
Penerbit : NUMeID Yogyakarta
Jumlah Halaman : XII + 145
ISBN : 978-979-3713-03-08
Harga : Rp. 25.000

Stuktur rahang manusia berbeda dengan stuktur rahang kera. Struktur rahang kera itu bersifat kaku, pita suaranya tidak bisa luwes, sehingga hanya bisa mengucapkan satu jenis kata saja, kuk-kuk, kuk-kuk. Lain halnya dengan kera, struktur rahang manusia lebih luwes, sehingga pita suaranya dapat melahirkan berbagai macam kata.
Contohnya, ketika seseorang diinjak kakinya, umpamanya, maka dengan sangat reflek ia akan mengatakan “aduh”. Manusia lain yang mendengarkan kata “aduh” itu paham bahwa yang diinjak itu merasakan sakit. Selanjutnya, orang lain juga akan mengeluarkan kata-kata sebagai respon. Lama-kelamaan, kata-kata yang keluar dari mulut manusia itu menjadi norma bahasa. Dan bahasa adalah awal mula dari peradaban. Itulah yang menyebabkan manusia pikirannya berkembang dibanding kera. Segala kejadian peradaban di dunia, asal-usulnya dari dialektika tersebut.
Tentang pengucapan bahasa, orang Indonesia dikenal lebih luwes dibanding dengan bangsa lain. Orang Indonesia bisa berbahasa dengan berbagai macam bahasa Asing. Orang Indonesia dapat dengan mudah meniru lagu-lagu luar yang berbeda disiplin dan budayanya. Banyak kita jumpai di sekeliling kita orang yang dengan mudahnya adzan dengan lagu yang sama persis seperti adzan di Makkah, atau bahkan menyanyikan lagu-lagu Umi Kultsum dari Timur Tengah. Tidak jarang pula kita temui seniman-seniman Indonesia yang menyanyikan lagu Linkin Park atau SOAD dari Amerika sana.
Begitu pula dengan kemampuan berbahasa Arab, orang Indonesia lebih unggul. Rata-rata pesantren di Indonesia mempelajari Tata Bahasa Arab, bahasa yang digunakan Nabi Muhammad SAW. Mempelajari bahasa Arab menjadi tuntutan pesantren untuk dapat memahami teks wahyu Al-Qur’an dan Sunnah. Pesantren mempelajari kitab Tata Bahasa Arab seperti Ilmu Nahwu, Ilmu Shorof, dan khususnya Ilmu Balaghah.
Sayangnya, untuk Ilmu Balaghah teks yang digunakan banyak menggunakan teks Arab. Hal ini mungkin tidak menjadi kendala bagi santri yang telah lama mempelajari kaidah bahasa Arab, namun bagi pemula akan terdapat kesulitan untuk memahaminya, karena mungkin baru pertama kali ia berjumpa dengan Ilmu Balaghah.
Buku “Menguasai Balaghah” yang diterbitkan oleh NUMeID hadir untuk menjembatani kesulitan tersebut. Buku ini disuguhkan menggunakan bahasa Indonesia yang sangat ringan, nyantai meskipun sesekali ada juga bahasa yang terlalu serius atau bahkan mungkin ada term-term asing yang belum dikenal. Meskipun demikian, pembaca tidak perlu khawatir, sebab setelah mambacanya, Insyaallah, pembaca akan paham tanpa membuka kamus.
Disamping itu, bagi para pembaca yang memerlukan penjelasan lanjutan dalam bentuk bahasa Arab, maka buku ini juga mencantumkan teks Arabnya yang diambil dari literatur klasik dalam bentuk footnote. Dengan cara seperti ini, pembaca memiliki kebebasan untuk memilih bahasa yang digunakan dan mempunyai kesempatan untuk melakukan eksplorasi lebih dalam mengenai wacana keilmuan yang sedang digeluti, dengan merujuk pada informasi yang termaktub dalam catatan kaki tersebut.
Buku “Menguasai Balaghah” ini cocok sebagai pegangan bagi siswa MDNU yang sedang mendalami Ilmu Balagahah. Namun tidak menutup kemungkinan, buku ini juga perlu digunakan oleh siapa saja yang ingin menjadi manusia-manusia cerdas dalam menguasai bahasa Arab. (Andi Ujiawan, peresensi adalah anggota Kamar A-5, Asrama Mahasisiwa, Nurul Ummah).

comment 1 komentar:

Anonim mengatakan...

saya santri yang tinggal di malang dan ingin memesan buku ini, bagaimana caranya ??? syukron

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar

 
© KORAN NURMA | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger