kilas

Lantai Dua Putra: Kebersihan Tanggung Jawab Siapa?

Setiap santri, terutama santri putri yang ada kelas diniyyah di lantai dua putra, pasti mengeluhkan kebersihan yang kurang terjaga. Sementara itu, siapa yang bertanggung jawab menjaga kebersihan tempat tersebut tidaklah jelas. Hasilnya, hanya para sukarela yang mau menyapu lantai yang ngeres.
Dan ketika hal tersebut dikonfirmasikan kepada pihak MDNU, Ibu Nunuk Nadzifah, selaku bendahara MDNU Pi menuturkan bahwa lantai dua putra sudah diserahkan sepenuhnya oleh MDNU Pa kepada MDNU Pi untuk dimanfaatkan sebagai sarana belajar mengajar.
"Mengenai kebersihan, sudah dikoordinasikan kepada ustadzah wali kelas pengampu kelas yang menempati lantai dua putra. Tapi saya sendiri kurang tahu apakah lantai dua putra masih menjadi bagian piket nasional santri putra," tandas Ibu Nunuk.
"Juga bagi UKS yang memakai lantai dua putra untuk kegiatan-kegiatannya, dimohon kesadarannya untuk membersihkan dan sesegera menutup satir usai acara," tambah Ibu Aka, pengurus MDNU Pi bagian kesiswaan yang bersama Ibu Nunuk ditemui Korma di kamar ustadzah.
Sementara itu, kondisi lantai dua putra bagian timur yang menjadi kelas tidak tetap I'dad, III M II, dan III M III lebih kurang terjaga kebersihannya, karena kurangnya koordinasi wali kelas sehingga piket kelas khusus lantai dua putra tidak terjadwal. Di samping itu, fasilitas perkakas kebersihan yang kurang lengkap mengakibatkan siswi tidak bisa optimal membersihkan kelas.
"Kalau saya mau menyapu itu bingung mau dibuang kemana sampahnya? Ujung-ujungnya nanti saya buang ke pojok ruangan," ujar mbak Iyah, siswi kelas III M II.
Menurut keterangan mbak Nelly, salah seorang siswi kelas I M II B yang bertempat di lantai dua putra bagian barat mengatakan sebenarnya oleh Ibu Zahro selaku wali kelasnya sudah memberikan mandat kepada pengurus kelas untuk menyusun jadwal piket, namun sampai sekarang belum terealisasikan.
"Sebenarnya jadwal piket kelas sudah dibuat, dan tinggal nempel aja!" tukas mbak S yang menjabat sebagai ketua kelas I M II B. Kalau sudah dibuat kenapa tidak segera ditempel?
"Nanggunglah kalau ditempel sekarang, sebentar lagi kan mau imtihan. Besoklah kalu sudah semester dua!" elaknya. Ooo… begitu ya, apa tidak ada alas an lain? (Qi2b)

comment 0 komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar

 
© KORAN NURMA | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger