Debat Siswa MANU, Seru!
Akhir-akhir ini siswa MANU, khususnya kelas X sering cekcok di kamar. Masalahnya sepele, yaitu meneruskan permasalahan di kelas yang belum tuntas. Percekcokan itu bukan untuk ribut belaka, namun percekcokan itu didasari dengan akal sehat, yang menonjolkan pada ilmu pengetahuan.
Debat itu di dampingi langsung oleh Ibu Widodo Lestari, selaku pengampu pelajaran B. Indonesia. Dalam debat itu para siswa sudah di tentukan tema-nya, yaitu masalah lingkungan keseharian santri.
Menurut Gunawan, tema yang sudah diangkat diantaranya, masalah Banjir di Komplek E, Santri Mengenal Zaman Modern, Valentine, Kamar mandi kotor, menyebabkan penyakit dan masih banyak lagi.
Suatu pembelajaran yang sangat efektif, karena para siswa dintantang dan dilatih untuk mengeluarkan pendapatnya di depan forum, walaupun saat ini masih dalam tingkat kecil (baca: kelas)
" Bagus, seru dan rame, mereka saling adu argumentasi satu sama lain" Komentar Gunawan.
Terkadang ada yang sampai pada puncak emosi, itu semata demi mempertahankan pendapatnya. Ketika forum tanya jawab pun banyak yang mengacungkan tangannya. Pertanyaan yang dilontarkan ada yang benar-benar tidak tahu juga ada yang cuma hanya mengetes keemosian lawannya. Dari kelompok putri juga banyak yang tidak mau mengalah. Mereka saling adu argumentasi.
Saat ditanya, salah satu siswa MANU, apakah sistem pembelajaran dengan sistem debat perlu diteruskan? Jawabnya perlu, karena sistem belajar dengan metode debat itu sangat penting, tujuannya untuk mengasah otak kita dan mengasah kemampuan lebih dini ketika harus melanjutkan pada bangku perkuliahan.
Sebenarnya metode ini sudah ada sejak alumni angkatan pertama, namun terkadang dalam debat itu mereka yang sudah-sudah hanya dijadikan kewajiban. Jadi mereka maju bukan untuk mengembangkan diri, namun hanya untuk menggugurkan kewajiban. Metode debat kelas X, yang sekarang seru ini perlu mendapatkan tepuk tangan. Tentunya perlu diteruskan dan ditingkatkan. Salam buat MANU dan sukses selalu. ( Gunawan, Faq)
Akhir-akhir ini siswa MANU, khususnya kelas X sering cekcok di kamar. Masalahnya sepele, yaitu meneruskan permasalahan di kelas yang belum tuntas. Percekcokan itu bukan untuk ribut belaka, namun percekcokan itu didasari dengan akal sehat, yang menonjolkan pada ilmu pengetahuan.
Debat itu di dampingi langsung oleh Ibu Widodo Lestari, selaku pengampu pelajaran B. Indonesia. Dalam debat itu para siswa sudah di tentukan tema-nya, yaitu masalah lingkungan keseharian santri.
Menurut Gunawan, tema yang sudah diangkat diantaranya, masalah Banjir di Komplek E, Santri Mengenal Zaman Modern, Valentine, Kamar mandi kotor, menyebabkan penyakit dan masih banyak lagi.
Suatu pembelajaran yang sangat efektif, karena para siswa dintantang dan dilatih untuk mengeluarkan pendapatnya di depan forum, walaupun saat ini masih dalam tingkat kecil (baca: kelas)
" Bagus, seru dan rame, mereka saling adu argumentasi satu sama lain" Komentar Gunawan.
Terkadang ada yang sampai pada puncak emosi, itu semata demi mempertahankan pendapatnya. Ketika forum tanya jawab pun banyak yang mengacungkan tangannya. Pertanyaan yang dilontarkan ada yang benar-benar tidak tahu juga ada yang cuma hanya mengetes keemosian lawannya. Dari kelompok putri juga banyak yang tidak mau mengalah. Mereka saling adu argumentasi.
Saat ditanya, salah satu siswa MANU, apakah sistem pembelajaran dengan sistem debat perlu diteruskan? Jawabnya perlu, karena sistem belajar dengan metode debat itu sangat penting, tujuannya untuk mengasah otak kita dan mengasah kemampuan lebih dini ketika harus melanjutkan pada bangku perkuliahan.
Sebenarnya metode ini sudah ada sejak alumni angkatan pertama, namun terkadang dalam debat itu mereka yang sudah-sudah hanya dijadikan kewajiban. Jadi mereka maju bukan untuk mengembangkan diri, namun hanya untuk menggugurkan kewajiban. Metode debat kelas X, yang sekarang seru ini perlu mendapatkan tepuk tangan. Tentunya perlu diteruskan dan ditingkatkan. Salam buat MANU dan sukses selalu. ( Gunawan, Faq)
0 komentar:
Posting Komentar