KEMENAG CS PPNU


PPNU, KORMA-Perpustakaan Nurul Ummah baik putra maupun putri mengadakan kegiatan Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan selama tiga hari ( 28/2-2/3 ) yang bertempat di lantai dua putra masjid Al-Faruq. Kegiatan pelatihan ini terselenggara atas kerja sama Kementerian Agama DIY dengan Pondok Pesantren Nurul Ummah. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan Kemenag seksi Pekapontren yang mengurusi tentang pondok pesantren se-DIY. Untuk tahun ini PPNU mendapat giliran untuk menyenggarakan kegiatan yang berupa Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan. 


Kegiatan yang dimulai dari jam 09.00-12.00 WIB ini dibuka oleh wakil dari Kemenag. Dilanjutkan dengan sambutan dari pihak PPNU yang diwakili oleh Bapak Suparmin selaku lurah PPNU-Pa. Acara selanjutnya yaitu sesi materi. Hari pertama diisi oleh Bapak Nasharuddien, pustakawan UIN Sunan Kalijaga.
Karena kegiatan Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan ini merupakan agenda kegiatan tahunan dari Kemenag, maka pada kegiatan ini pihak perpustakaan dan PPNU tidak mengeluarkan dana. Pihak pengurus perpustakaan hanya menyiapkan teknis pelaksanaan. Tiga pemateri yang datang juga atas undangan dari Kemenag. Pelatihan ini diikuti oleh 20 santri putra, 20 santri putri, pengurus perpustakaan baik putra maupun putri, dan beberapa pengurus PPNU. Banyaknya santri yang mengikuti kegiatan ini juga telah ditentukan oleh Kemenag. “ Seksi Pekapontren dari Kemenag  setiap tahunnya mengadakan kegiatan diberbagai pesantren se-DIY. Nah, kali ini PPNU kejatah untuk menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan dengan dana semuanya dari Kemenag”, kata Diah selaku sekretaris perpustakaan An-Nabil.
Sebelumnya, pengurus perpustakaan An-Nabil telah mendata dua puluh orang santri untuk mengikuti pelatihan ini. Selain untuk memenuhi kuota peserta yang diminta oleh Kemenag, pendataan ini juga diharapkan supaya ke dua puluh orang yang terdata mengikuti pelatihan selama tiga hari penuh. Namun, kenyataannya berbeda. Sebagian besar peserta hanya mengikuti pelatihan selagi ia tidak memiliki kesibukan terutama kuliah. Sehingga setiap harinya santri peserta tidak genap dua puluh orang. Pelatihan ini bersifat gratis untuk semuanya. Fasilitas yang disediakan Kemenag untuk peserta berupa snack, menu makan siang, biaya akomodasi, dan tentu saja ilmu.
Meskipun dalam pelatihan tersebut tidak dikenai biaya, namun pengurus Perpustakaan An-Nabil memiliki inisatif menarik uang infaq kepada peserta. Penarikan ini dilakukan setelah selang beberapa hari dari kegiatan. Setiap peserta diminta keikhlasannya untuk berinfaq sebesar Rp 5.000,00 dihitung per hari pelatihan. Uang tersebut digunakaan untuk menambah koleksi buku Perpustakaan An-Nabil.“ Toh, uang RP 5.000,00 tidak memberatkan peserta jika dibanding dengan biaya akomodasi dan ilmu yang diperoleh. Lagian kami juga sudah dapat izin dari mbak-mbak pengurus.” Tutur Fitri selaku Humasy Perpustakaan An-Nabil. Kini uang yang terkumpul sudah dibelikan buku (5/3) lebih dari lima belas buku.
Kendala yang ada dalam pelaksanaan kegiatan tersebut menurut Humasy perpustakaan An-Nabil adalah penyampaian materi yang terlalu cepat dan kurang efektif serta sound system yang kurang baik. Soal materi, jika dalam perkuliahan materi-materi tersebut berbobot lima sks sedangkan dalam pelatihan kemarin hanya diberikan dalam waktu dua sks. Sedangkan permasalahan sound system, pemateri bisa menyesuaikan bila sound systemnya mati.
Terlepas dari semua kendala tersebut, ada banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan pelatihan ini baik bagi pengurus perpustakaan maupun bagi peserta. Menurut Diah, pelatihan ini sangat bermanfaat untuk perbaikan pengelolaan dan pengembangan perpustakaan An-Nabil. Selain itu, bertambah pula wawasan tentang kepustakaan baik yang berhubungan dengan tata administrasi, katalogisasi, inventarisasi buku, dan juga kiat-kiat menumbuhkan minat baca santri. Selama ini perpustakaan An-Nabil telah melakukan hal-hal tersebut hanya saja belum lengkap dan belum maksimal seperti yang disampaikan oleh pemateri. Sedangkan untuk peserta juga tidak jauh berbeda. “ Ya....walaupun materinya cepet dan kadang membosankan, tapi enak kok... jadi tambah wawasan tentang perpustakaan,” kata salah seorang peserta yang mengikuti terus kegiatan pelatihan ini. (Lea).

comment 0 komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar

 
© KORAN NURMA | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger