Opini - Manajemen Pendidikan Pesantren

Manajemen Pendidikan Pesantren
*Kang Parmin

Selain sekolah dalam struktur pendidikan nasional pesantren sebagai lembaga keagamaan juga patut dipertimbangkan. Tidak saja disebabkan oleh usianya yang relatif lama, tetapi ia juga signifikan ikut andil dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Sedang untuk masa sekarang, pendidikan pesantren dipandang sebagai salah satu aspek mulia dan
memiliki peranan pokok dalam membentuk generasi penerus yang Islami dan tidak kehilangan pegangan budaya, tradisi yang dipegang, atau tidak terhambat intelektual maupun moralitasnya. Dalam arti selalu terjaga dan sadar akan berbagai perkembangan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa melepas nilai-nilai keberagaman budaya serta moralitasnya.

Sebagai suatu institusi yang bergerak dalam bidang pendidikan, tentunya merupakan suatu keniscayaan bagi sebuah lembaga untuk mempunyai perencanan yang bagus agar isntistusi tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Disini penulis bukanya mengemukanakan suatu konsep baru, hanya mencoba meramu dari berbagai pandangan pakar manajenem pendidikan, baik nasional maupun internasional kemudian sedikit memberikan pandangan pribadi yang barangkali menjadi setitik sumbangan bagi kemajuan sebuah institusi yang bernama pesantrean dimana dalam banyak hal dianggab sebagai wadahya masyarakat yang konserfatif tak mau mengikuti pola perkembangan zaman

Manajemen Pendidikan
Dalam bukunya Suharsimi dan Lia Manajemen adalah rangkaian segala kegiatan yang menunjuk kepada usaha kerja sama antara dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Mary Parker manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Hal ini menunjukkan untuk mencapai tujuan organisasi seorang manajer membutuhkan orang lain melalui pengaturan.
Stoner memberikan definisi lebih rinci
: management is a process of planning, organizing, leading, and controlling the efforts of organization members and using all other organizational resources to achieve stated organizational goals.
(Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan dan penggunaaan sumber daya lain dari organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan).
Pendapat lain dinyatakan oleh Robins bahwa management refers to the prosess of getting activities completed efficiently with and through other people. (Manajemen merupakan proses yang terdiri dari berbagai kegiatan yang secara efesien saling melengkapi dengan orang lain. Masih Menurut Robins bahwa fungsi manajemen meliputi perencanan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading) dan pengawasan (controlling).
Sedang seorang ahli manajemen ternama Terry berpendapat bahwa kegiatan yang disebut sebagai fungsi manajemen meliputi : (1) planning menetapakan apa yang menjadi tujuan untuk dicapai selama periode waktu yang akan datang dan apa yang akan dikerjakan untuk mencapai tujuan tersebut, (2) organizing, menggabungkan berbagai pekerjaan, membagi pekerjaan, dan memberi wewenang untuk melaksanakan pekerjaan, (3) staffing menetapkan kebutuhan sumberdaya manusia, rekrutmen, menyeleksi, melatih, dan mengembangkan sumberdaya manusia, (4) motivating mengarahkan atau menyalurkan perilaku orang untuk mencapai tujuan, (5) controlling mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan, menentukan penyebab adanya penyimpangan, dan tindakan koreksi apabila diperlukan.
Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan dan sebagai organisasi juga melaksanakan fungsi-fungsi menajemen sebagaimana halnya organisasi lainnya. Fungsi-fungsi manajemen di lembaga pendidikan semacam pesantren tersebut dilaksanakan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Mengenai pengertian manajemen pendidikan diantaranya dikemukakan oleh Bush dan Mariane : “Educational management is a fild of study and practice concerned with the operation of educational organization”
(Manajemen pendidikan merupakan suatu bidang kajian dan praktik yang berorientasi pada organisasi kependidikan).
Apabila pengertian manajemen disamakan dengan administrasi, maka menurut Mulyani manajemen (administrasi) pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian yang berupa proses pengelolaan usaha kerja sama kelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan agar efektif dan efisien.
Sedangkan alasan utama diperlukannya manajemen menurut Handoko adalah : (1) untuk mencapai tujuan, (2) untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, (3) untuk mencapai efisiensi dan efektifitas.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik bahwa manajemen pendidikan merupakan bidang kajian dan pelaksanaan manajemen yang berkaitan dengan manajemen kependidikan.
Menurut Everard dan morris langkah-langkah dalam manajemen meliputi 5 hal, yaitu:
1) Setting direction, aim and objectives
2) Planning how progress will be made or a goal achieved
3) Organizing available resources resouces people,time, materials) so that the goal can be achieved in the planned way
4) Controling the process (i.e. measuring achevement against the plan and taking corrective action where appropriate)
5) Setting and improving organizational satndards.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam manajemen meliputi penyusunan tujuan, perencanaan guna pencapaian tujuan, mengorganisasi sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan, pengendalian atau pengawasan dalam proses pelaksanaan dan menyususn serta mengembangkan standar organisasi

Maksud Manajemen Pendidikan
Menurut Bush manajemen adalah menentukan arah, maksud, dan tujuan. Suatu orieantasi tujuan yang jelas merupakan pusat bagi beberapa pendekatan teoritis pada manajemen pedidikan. Dari sini dapat diketahui bahwa manajemen pendidikan dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan baik dalam lembaga pendidikan yang berskala kecil maupun yang besar.
Suharsimi memberikan uraian manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien.

Fungsi-fungsi Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan merupakan rangkaian kegiatan yang sangat kompleks,di mana antara kegiatan satu dengan kegiatan yang lainnya saling berkaitan dan saling mempengaruhi terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Husaini Usman kegiatan tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
1) Fungsi perencanaan (planning)
Perencanaan adalah kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang meliputi unsur-unsur (1) sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, (2) adanya proses, (3) hasil yang ingin dicapai, menyangkut masa depan dalam waktu tertentu. Perencanaan tidak bisa dilepaskan dari unsur pelaksanaan dan termasuk pengawasan, penilaian, pelaporan. Pengawasan dilakukan dalam perencanaan agar tidak terjadi peyimpangan. Pengawasan dalam perencaaan dapat dilakukan secara preventif dan represif. Pengawasan preventif merupakan pengawasan yang melekat dengan perencanaannya, sedangkan pengawasan represif merupakan pengawasan fungsional atas pelaksanaan rencana, baik yang dilakukan secara internal maupun secara eksternal oleh aparat pengawasan yang ditugasi.
Stoner berpendapat perencanaan merupakan proses penentuan tujuan dan bagian dari tindakan yang sesuai guna mencapai tujuan tersebut.
Sedangkan menurut Robins:
The planning function encompasses defining an organitions goals, establishing an overall strategi fr achieving these goals and developing a comprehensive hirarchi of plans intregrate and coordinate activities.
(Fungsi perencanaan mengacu pada tujuan oraganisasi , menciptakan suatu stategi menyeluruh untuk mencapai tujuan. dan mengembangkan suatu hirarki komprehensif dari rencana-rencana guna mengintregrasikan dan mengkoordinasikan berbagai kegiatan)
2) Fungsi pengorganisasian (organizing)
Stuner mengutip pendapat Ernest Dale (Fattah) bahwa pengorganisasian merupakan proses yang berlangkah jamak, yang terdiri atas : (1) perincian pekerjaan, (2) pembagian kerja, (3) penyatuan pekerjaan, (4) merupakan mekanisme kerja untuk mengkoordinasikan pekerjaan, dan (5) manitoring dan reorganisasi. Karena pengorganisasian merupakan suatu proses yang bekelanjutan, diperlukan penilaian ulang empat langkah sebelumnya secara terpogram atau secara berkala, untuk menjamin konsistensi, efektifitas, dan efisien dalam memenihi kebutuhan
3) Fungsi pengarahan (derecting) atau kepemimpinan (leading)
Fungsi pengarahan lebih dititik beratkan pada pemberian arahan atau bimbingan dari atasan terhadap bawahan agar bawahan memiliki motivasi diri yang lebih kuat untuk meningkatkan prestasi kerjanya sehingga mendukung pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Robins mengatakan bahwa fungsi kepemimpinan merupakan tugas manajer atau pimpinan untuk memberikan motivasi terhadap pegawai-pegawainya, mengarahkan kegiatan, menyeleksi saluran komunikasi dan yang paling efektif, atau memecahkan konflik diantara anggota-anggotanya.
4) Fungsi pengawasan (controlling)
Stoner mendevinisikan pengawasan sebagai proses memastikan (ensuring) bahwa kegiatan-kegiatan actual yang dilakukan sesuai dengan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan. Fungsi manajemen dalam pengawasan meliputi: (1) mempertahankan standar kerja, (2) mengukur kerja saat ini, (3) membandingakan kinerja saat ini dengan standar yang harus dipertahankan, dan (4) melakukan tindakan koreksi jika terjadi adanya penyimpangan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum manajemen merupakan suatu proses yang terdiri dari perencanaan, perngorganisian, pengarahan atau bimbingan, dan pengawasan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
Hal ini tentu saja dapat juga diterapkan di bidang pendidikan, khususnya pesantren yang merupakan salah satu bentuk organisasi atau institusi pendidikan. Meskipun demikian setiap pesantren mempunyai kemungkinan terdapat perbedaan terhadap tahap-tahap manajemen yang dilaksanakan sesuai karakteristik pesantren yang bersangkutan dan kebijakan yang diambil oleh segenap penentu kebijakan suatu pesantren.
Hal ini senada dengan fungsi manejemen menurut pendapat Bush dan Marianne bahwa manajemen penddikan merupakan sebuah bidang kajian dan pelaksanaan manajemen yang berkaitan dengan organisasi pendidikan.

comment 0 komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar

 
© KORAN NURMA | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger